JAKARTA - Bisnis properti sering dianggap sebagai ladang investasi yang menjanjikan. Nilainya yang terus meningkat dan potensi keuntungan besar membuat banyak orang tertarik terjun ke sektor ini. Namun, di balik peluang tersebut, terdapat tantangan dan aspek penting yang wajib dipahami agar langkah awal tidak salah arah.
Zaenab Fitriyah Qooniitah, CEO ZAFLAND, menekankan bahwa kesuksesan dalam dunia properti tidak datang begitu saja. Ia menyoroti empat aspek utama yang harus dikuasai oleh calon pelaku bisnis: konstruksi, keuangan, legal, serta marketing and sales.
“Empat hal ini harus benar-benar dipelajari secara mendalam. Tapi tantangan terbesar saat ini ada di sisi marketing and sales,” ujar Zaenab dalam keterangan tertulis.
Marketing dan Sales, Tantangan Utama Generasi Muda
Menurut Zaenab, sektor perumahan kini telah berkembang menjadi lebih dari sekadar jual beli rumah. Properti menjadi wadah untuk berkreasi, membangun nilai, konsep, dan memberikan dampak yang lebih luas. Dengan era digital dan keterbukaan informasi, calon pembeli kini lebih selektif.
“Sekarang kompetitor kita sudah antarprovinsi. Konsumen tidak hanya membeli rumah karena harga, tapi karena segmentasi yang semakin beragam. Mereka memilih berdasarkan preferensi—mulai dari desain, lingkungan, hingga sentuhan personal,” jelasnya.
Kondisi ini membuat marketing dan sales menjadi faktor penentu suksesnya sebuah proyek. Developer harus mampu menghadirkan strategi yang relevan dengan kebutuhan generasi muda dan fleksibel dalam memberikan opsi bagi konsumen.
Inovasi ZAFLAND untuk Hunian Generasi Muda
ZAFLAND menegaskan komitmen mereka dalam menciptakan hunian yang solutif dan relevan bagi konsumen muda. Contohnya terlihat pada proyek Naputa Residence, di mana calon pembeli dapat memilih empat opsi layout rumah tanpa tambahan biaya.
“Ini bentuk komitmen kami agar konsumen punya kebebasan menentukan desain yang paling cocok untuk mereka. Strategi ini juga jadi pembeda di sisi marketing and sales dibanding developer lain. Di Naputa Residence juga kami siapkan konsep cepat huni bagi yang ingin segera menempati rumahnya,” tambah Zaenab.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa memahami tren, preferensi konsumen, dan fleksibilitas desain menjadi bagian penting dari strategi marketing properti modern.
Pembelajaran Lapangan bagi Mahasiswa
Kunjungan mahasiswa Center of Strategic Entrepreneurial Leadership (CSEL) Universitas Indonesia ke Naputa Residence by ZAFLAND menjadi sarana penting untuk pembelajaran lapangan. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari program Mini MBA Real Estate.
Menurut Koordinator Mini MBA Real Estate CSEL UI, Fithor Muhammad, pengalaman langsung dari developer muda memungkinkan mahasiswa memahami praktik pengembangan dan manajemen proyek properti secara nyata.
“Belajar bukan hanya di kelas, tapi langsung dari developer muda yang sudah berhasil menjalankan proyek. Harapannya, mahasiswa bisa mendapatkan insight baru dan membangun jejaring dengan pelaku industri,” ujar Fithor.
ZAFLAND dipilih sebagai lokasi kunjungan karena dianggap mampu menghadirkan praktik bisnis inovatif serta menyediakan hunian yang terjangkau bagi generasi muda, sekaligus menjadi contoh strategi marketing yang sukses di era modern.
Dengan menguasai empat aspek kunci—konstruksi, keuangan, legal, dan marketing serta sales—calon pelaku bisnis properti dapat memaksimalkan peluang dan mengurangi risiko kesalahan. Pengalaman lapangan seperti kunjungan CSEL UI juga membantu membangun wawasan praktis, sehingga strategi yang diterapkan bukan hanya teoritis, tetapi terbukti berhasil dalam praktik.