Makanan

Lima Makanan Tak Terduga yang Bisa Sebabkan Bau Badan

Lima Makanan Tak Terduga yang Bisa Sebabkan Bau Badan
Lima Makanan Tak Terduga yang Bisa Sebabkan Bau Badan

JAKARTA - Meski sudah rajin mandi, memakai deodoran, dan menyemprot parfum setiap hari, sebagian orang tetap saja merasa tubuhnya berbau tak sedap. Padahal, penyebab bau badan tak selalu berasal dari kebersihan tubuh semata. 

Dalam banyak kasus, makanan yang dikonsumsi setiap hari justru diam-diam berperan besar dalam memunculkan aroma tubuh yang kurang sedap.

Keringat sejatinya tidak berbau. Bau badan muncul ketika keringat bercampur dengan bakteri yang hidup di permukaan kulit. Namun, zat kimia tertentu dari makanan yang Anda konsumsi bisa keluar melalui pori-pori, napas, atau urin, dan memperkuat aroma tubuh. Maka, ketika deodoran dan sabun antibakteri tidak lagi efektif, mungkin inilah saatnya untuk memeriksa kembali isi piring Anda.

Beberapa jenis makanan ternyata bisa memicu bau badan tanpa Anda sadari. Menariknya, makanan tersebut sering kali adalah yang kita sukai dan konsumsi secara rutin. Berikut deretan makanan yang patut diwaspadai karena dapat menimbulkan bau badan tidak sedap.

1. Daging Merah

Daging merah seperti sapi, kambing, dan babi memang kaya protein dan zat besi, tetapi juga dikenal sebagai salah satu penyebab utama bau badan. Proses pencernaan daging merah membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan jenis makanan lain.

Residu dari daging yang tidak tercerna sempurna dapat menumpuk di usus dan bercampur dengan bakteri pencernaan. Zat sisa ini kemudian menghasilkan senyawa berbau yang keluar melalui keringat. 

Bahkan, daging pada burger favorit Anda pun termasuk dalam kategori ini. Jadi, jika Anda merasa bau badan meningkat setelah menyantap steak atau sate kambing, mungkin tubuh sedang bereaksi terhadap konsumsi daging merah yang berlebihan.

2. Ikan

Meski dikenal menyehatkan berkat kandungan protein tinggi dan asam lemak omega-3, konsumsi ikan juga memiliki sisi lain. Beberapa orang mengalami gangguan metabolisme langka yang disebut trimethylaminuria—kondisi di mana tubuh tidak mampu memecah senyawa trimethylamine yang terdapat dalam ikan dan makanan laut.

Dalam laporan JAMA Network tahun 2007, individu dengan gangguan ini mengeluarkan aroma amis khas ikan dari tubuhnya. Senyawa tersebut akhirnya dilepaskan melalui keringat, urin, dan napas. Jadi, meskipun ikan sangat bermanfaat, pada sebagian orang, terutama yang sensitif terhadap senyawa tersebut, efeknya justru dapat memicu bau badan tidak sedap.

3. Kubis, Kembang Kol, dan Brokoli

Sayuran cruciferous seperti kubis, kembang kol, dan brokoli mengandung kadar sulfur yang tinggi. Sulfur ini dikenal sebagai zat yang dapat menimbulkan aroma menyengat ketika diuraikan oleh tubuh.

Ketika dikonsumsi dalam jumlah banyak, senyawa sulfur dilepaskan melalui pori-pori kulit dan napas. Hasilnya, aroma tubuh pun menjadi lebih kuat dan kadang tidak nyaman. Namun, bukan berarti Anda harus menghindari sayuran sehat ini sepenuhnya. Anda bisa mengurangi kandungan sulfur dengan merebusnya lebih lama atau menambahkan rempah-rempah seperti kunyit dan ketumbar untuk membantu menetralkan aroma.

4. Kari dan Jintan

Hidangan kari dan rempah seperti jintan dikenal karena aromanya yang kuat dan menggugah selera. Namun, aroma tajam inilah yang sering menempel di tubuh setelah dikonsumsi. Rempah seperti kari, jintan, dan bahkan bawang bombai mengandung minyak esensial yang dapat diserap oleh tubuh, kemudian keluar kembali melalui keringat.

Ketika digunakan secara berlebihan, aromanya bisa bertahan lama bahkan setelah mandi. Sebagai alternatif, cobalah mengganti bumbu tersebut dengan rempah seperti kapulaga. Kapulaga memiliki aroma yang lebih lembut dan segar, tetapi tetap mampu memberikan rasa lezat pada masakan.

5. Bawang Putih

Sulit membayangkan masakan tanpa bawang putih. Namun, bahan dapur yang satu ini juga terkenal sebagai penyumbang utama bau badan. Bau khas bawang putih berasal dari senyawa allicin, zat sulfur yang dilepaskan saat bawang dikupas atau diiris.

Ketika dikonsumsi, allicin terurai di dalam tubuh menjadi berbagai senyawa berbau yang kemudian dilepaskan melalui kulit dan napas. 

Hasilnya, aroma bawang bisa bertahan lama meskipun Anda sudah menyikat gigi atau mandi. Meskipun demikian, bawang putih tetap memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan imunitas dan menurunkan tekanan darah. Jadi, bukan berarti Anda harus berhenti mengonsumsinya, melainkan cukup mengatur porsinya.

Menjaga Aroma Tubuh dari Dalam

Jika Anda ingin mengurangi bau badan, selain menjaga kebersihan tubuh, perhatikan juga pola makan harian. Perbanyak konsumsi air putih agar racun dan senyawa penyebab bau dapat lebih cepat keluar melalui urin. Tambahkan makanan kaya serat dan antioksidan seperti buah-buahan, sayur hijau, serta rempah alami yang membantu menetralisir bau tubuh.

Selain itu, gaya hidup sehat seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan menjaga pola tidur juga dapat membantu tubuh tetap segar. Ingat, bau badan bukan sekadar masalah kebersihan, melainkan juga cerminan dari apa yang Anda konsumsi setiap hari.

Dengan memahami jenis makanan yang memicu bau badan, Anda bisa tetap menikmati hidangan favorit sambil menjaga aroma tubuh tetap segar dan percaya diri.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index