Transportasi

Dukuh Atas Disulap Jadi Pusat Transportasi Terpadu Jakarta

Dukuh Atas Disulap Jadi Pusat Transportasi Terpadu Jakarta
Dukuh Atas Disulap Jadi Pusat Transportasi Terpadu Jakarta

JAKARTA - Pemerintah terus mempercepat langkah dalam mewujudkan sistem transportasi publik yang lebih terintegrasi dan efisien di Ibu Kota. Salah satu proyek besar yang tengah dipersiapkan adalah pengembangan kawasan Dukuh Atas sebagai Transit Oriented Development (TOD) atau kawasan berorientasi transit yang akan menjadi pusat penghubung berbagai moda transportasi massal di Jakarta.

Langkah ini bukan sekadar penataan ulang kawasan, tetapi juga bagian dari upaya jangka panjang menghadirkan konektivitas yang memudahkan mobilitas warga. Demi merealisasikan konsep tersebut, pemerintah bahkan berencana memindahkan Patung Jenderal Sudirman ke lokasi yang lebih strategis di dekat kawasan Thamrin.

TOD Dukuh Atas: Jembatan Penghubung Empat Moda Transportasi

Menteri Perhubungan Dudy menjelaskan bahwa pengembangan kawasan Dukuh Atas akan menghadirkan konektivitas antara empat moda transportasi utama di Jakarta, yakni MRT Jakarta, TransJakarta, KRL Commuter Line, dan LRT Jabodebek.

“Dengan TOD, kawasan ini akan menjadi jembatan warga Jakarta untuk bepergian menggunakan transportasi,” ujar Dudy dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, proyek ambisius ini ditargetkan rampung dalam dua tahun ke depan. Pemerintah akan bekerja sama dengan pihak swasta untuk mempercepat pembangunan dan pengembangan kawasan.

“Kami sebagai regulator mendukung rencana ini agar segera terwujud, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan wilayah ini untuk terhubung dengan semua moda transportasi publik,” imbuhnya.

Patung Jenderal Sudirman Akan Dipindahkan Demi Tata Ulang Kawasan

Salah satu langkah yang menjadi sorotan dalam rencana pengembangan ini adalah pemindahan Patung Jenderal Sudirman dari lokasi semula ke area yang lebih dekat dengan Jalan Thamrin.

“Jadi, kami bertemu dengan Gubernur DKI. Dia bicara beberapa hal. Kurang lebih nanti Patung Jenderal Sudirman akan dipindahkan mendekati arah Thamrin,” kata Dudy.

Pemindahan tersebut merupakan bagian dari penataan ulang ruang publik untuk memberikan akses yang lebih luas dan nyaman bagi pejalan kaki serta pengguna transportasi umum. Kawasan yang lebih terbuka juga diharapkan dapat menunjang estetika kota sekaligus menjadi ikon baru bagi pusat transportasi Jakarta.

Menyatukan Stasiun Karet dan Sudirman dalam Satu Kawasan

Kawasan Dukuh Atas nantinya tak hanya menjadi titik temu empat moda transportasi, tetapi juga akan menghubungkan Stasiun Karet dan Stasiun Sudirman. Hal ini akan memudahkan perpindahan penumpang antar moda tanpa harus keluar dari kawasan transit.

“Harapan kami, kawasan TOD Dukuh Atas, kemudian juga menyatukan stasiun Karet dengan Sudirman, dalam waktu cepat bisa kami realisasikan,” ujar Menhub.

Pemerintah terus memantau perkembangan proyek ini agar realisasi konektivitas transportasi publik dapat segera dirasakan oleh masyarakat.

“Kami akan tindak lanjuti terus perkembangannya, sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat berkaitan dengan transportasi publik yang semakin nyaman, dapat bisa kami realisasikan dengan cepat,” tambahnya.

Manfaat Besar: Mobilitas Meningkat, Investasi Masuk, dan Ekonomi Tumbuh

Selain memudahkan mobilitas warga, pengembangan kawasan TOD Dukuh Atas juga diyakini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Dengan meningkatnya konektivitas, kualitas layanan transportasi massal pun akan terdongkrak — mulai dari frekuensi, keandalan, hingga aspek keselamatan dan kenyamanan.

“Kawasan terintegrasi ini akan memberikan sejumlah manfaat besar, termasuk peningkatan signifikan dalam kualitas layanan transportasi massal,” terang Dudy.

Tak hanya itu, konektivitas transportasi yang lebih baik juga akan meningkatkan nilai properti di kawasan strategis tersebut. Keberadaan kawasan TOD dipercaya dapat mendorong investasi swasta dan membuka banyak lapangan kerja baru.

“Dengan konektivitas transportasi yang lebih baik, akan berefek lanjut terhadap peningkatan nilai properti di kawasan strategis. Kawasan integrasi transportasi publik Dukuh Atas ini pada akhirnya akan mendorong investasi swasta dan menciptakan nilai ekonomi seperti lapangan kerja dan penghematan waktu, sekaligus mencapai keberlanjutan finansial,” jelasnya.

Dukuh Atas, Simbol Transformasi Transportasi Jakarta

Langkah pemerintah mengembangkan kawasan Dukuh Atas menjadi TOD merupakan bagian dari visi besar membangun Jakarta sebagai kota modern dengan sistem transportasi publik yang efisien, terhubung, dan ramah lingkungan.

Dengan memusatkan empat moda transportasi massal dalam satu kawasan, masyarakat diharapkan tak lagi bergantung pada kendaraan pribadi. Perubahan ini bukan hanya akan mengurai kemacetan, tetapi juga membantu menekan emisi karbon dan meningkatkan kualitas hidup warga kota.

Transformasi Dukuh Atas juga menandai era baru integrasi transportasi di Jakarta, di mana perpindahan antar moda tidak lagi merepotkan dan waktu perjalanan dapat dipangkas secara signifikan. Langkah pemindahan Patung Jenderal Sudirman pun menjadi simbol dari penataan ulang ruang kota demi kepentingan publik yang lebih besar.

Jika proyek ini berjalan sesuai rencana, dalam dua tahun ke depan Jakarta akan memiliki pusat transportasi modern yang terintegrasi penuh di jantung kota. Dukuh Atas tak hanya akan menjadi tempat transit, tetapi juga ruang publik yang nyaman, multifungsi, dan bernilai ekonomi tinggi.

Bagi warga Jakarta, kehadiran kawasan ini akan menjadi jawaban atas kebutuhan transportasi yang cepat, efisien, dan terhubung — sekaligus langkah nyata menuju masa depan kota yang lebih berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index