JAKARTA - Kinerja perbankan pelat merah atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menunjukkan tren positif hingga September 2025, meskipun dengan capaian pertumbuhan yang beragam.
Dari empat bank BUMN, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat pertumbuhan kredit paling tinggi, sementara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tetap mendominasi dari sisi nominal dengan porsi terbesar di segmen UMKM.
Bank Mandiri melaporkan total penyaluran kredit konsolidasian mencapai Rp1.764,32 triliun, tumbuh 11% secara tahunan (year-on-year/yoy). Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut merupakan hasil dari sinergi lintas segmen bisnis dan dukungan ekosistem ekonomi di berbagai wilayah.
“Kami melihat sektor padat karya, industri berorientasi ekspor, serta industri makanan dan minuman masih menjadi motor pertumbuhan yang signifikan,” ujar Novita dalam konferensi pers daring, belum lama ini.
Kinerja Bank Mandiri ini sekaligus menegaskan posisi perseroan sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia, serta menunjukkan keberhasilan strategi diversifikasi kredit yang solid di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif.
BNI Tumbuh Konsisten, Kredit UMKM dan Konsumer Meningkat
Menempati posisi kedua dalam jajaran bank Himbara, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga membukukan kinerja positif. Hingga akhir September 2025, total kredit yang disalurkan mencapai Rp812,2 triliun, naik 10,5% yoy.
Pertumbuhan ini terjadi secara merata di semua segmen bisnis, baik korporasi, menengah, maupun usaha kecil dan mikro. Kredit korporasi naik 12,4% yoy menjadi Rp450,7 triliun, didorong oleh pembiayaan kepada korporasi swasta, BUMN, dan institusi.
Sementara itu, kredit menengah naik 14,3% yoy, sedangkan kredit UMKM non-KUR tumbuh 13,9% yoy menjadi Rp46,3 triliun. Segmen konsumer juga mencatat pertumbuhan 9,6% yoy hingga Rp150,2 triliun.
Kinerja positif ini mencerminkan strategi BNI untuk menyeimbangkan pertumbuhan di segmen ritel dan korporasi, dengan tetap memperhatikan kualitas aset dan efisiensi biaya.
BTN Fokus Sektor Perumahan, Kredit Naik 7%
Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mempertahankan fokus bisnisnya di sektor pembiayaan perumahan. Hingga kuartal III/2025, total kredit yang disalurkan mencapai Rp381,03 triliun, tumbuh 7% yoy.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh dua sektor utama, yakni pembiayaan perumahan (housing loan) dan non-perumahan (non-housing loan). Kredit perumahan tumbuh 6,4% yoy menjadi Rp322,53 triliun, sedangkan kredit non-perumahan meningkat 10,7% yoy menjadi Rp58,49 triliun.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh lini bisnis serta dukungan pemerintah melalui berbagai kebijakan pro-perumahan.
“Dengan dukungan pemerintah dan kerja keras BTN, semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati kepemilikan rumah dan meningkatkan taraf hidup mereka,” ujar Nixon.
BTN menargetkan untuk terus memperkuat posisi sebagai bank spesialis pembiayaan perumahan dengan memperluas kerja sama strategis dan digitalisasi proses kredit agar lebih efisien dan mudah diakses masyarakat.
BRI Tetap Terbesar di UMKM, Meski Pertumbuhan Melambat
Dari sisi nominal, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tetap menjadi raksasa di sektor kredit nasional dengan total penyaluran mencapai Rp1.438,1 triliun per akhir September 2025. Meskipun pertumbuhannya hanya 6,3% yoy, kontribusi terhadap segmen UMKM masih sangat dominan, yakni mencapai Rp1.150,73 triliun atau sekitar 67,65% dari total portofolio kredit.
Manajemen BRI memastikan bahwa fokus utama tetap diarahkan pada penguatan fundamental bisnis dan efisiensi pendanaan. Wakil Direktur Utama BRI, Agus Noorsanto, menegaskan bahwa perseroan optimistis mampu mencapai target pertumbuhan kredit 7—9% hingga akhir 2025.
“Kami harapkan ini bisa tetap on the track terhadap target yang sudah kami tetapkan sebelumnya,” ujar Agus dalam konferensi pers daring.
BRI juga terus memperluas porsi dana murah (CASA) yang kini mendekati 70%, sebagai langkah menjaga margin keuntungan di tengah tekanan biaya dana dan potensi perlambatan ekonomi global.
Persaingan Bank BUMN: Tumbuh Solid, Strategi Berbeda
Secara keseluruhan, empat bank Himbara menunjukkan pertumbuhan kredit yang sehat dan terkendali, dengan strategi yang disesuaikan terhadap fokus bisnis masing-masing.
Bank Mandiri unggul dalam diversifikasi segmen dan pertumbuhan tertinggi.
BNI menonjol di pembiayaan korporasi dan UMKM menengah.
BTN mempertahankan peran strategis di sektor perumahan.
BRI konsisten mendominasi sektor UMKM dengan nilai portofolio terbesar.
Tren ini menandakan bahwa industri perbankan pelat merah tetap menjadi tulang punggung pembiayaan ekonomi nasional, terutama di tengah upaya percepatan pertumbuhan ekonomi dan penyaluran kredit produktif.
Prospek 2026: Fokus pada Kualitas Aset dan Efisiensi
Memasuki 2026, para analis memperkirakan perbankan BUMN akan lebih berhati-hati dalam ekspansi kredit, mengingat potensi kenaikan suku bunga global dan tekanan ekonomi domestik.
Namun, dengan penguatan fundamental, digitalisasi layanan, dan strategi pembiayaan berbasis sektor produktif, bank-bank Himbara diproyeksikan tetap mampu menjaga pertumbuhan stabil di kisaran 7–10%.
Selain itu, peningkatan inklusi keuangan melalui pembiayaan mikro, digital lending, serta kolaborasi dengan lembaga fintech diharapkan menjadi motor baru pertumbuhan kredit nasional.
Kinerja kredit bank-bank BUMN pada kuartal III/2025 menunjukkan tren positif namun selektif. Bank Mandiri memimpin dari sisi pertumbuhan, BRI tetap unggul dalam total nominal dan kontribusi ke sektor UMKM, BNI menjaga keseimbangan lintas segmen, sementara BTN memperkokoh posisi di sektor perumahan.
Dengan pendekatan strategi yang berbeda, keempat bank pelat merah ini tetap menjadi penggerak utama pembiayaan ekonomi nasional, sekaligus penopang pertumbuhan sektor riil menuju tahun 2026.
 
                    
 
             
                   
                   
                   
                   
                   
                
             
                
             
                                                      
                                                    
                                                      
                                                    
                                                      
                                                   