BBM

Chery Klaim Mobilnya Bisa Pakai BBM Etanol 100 Persen

Chery Klaim Mobilnya Bisa Pakai BBM Etanol 100 Persen
Chery Klaim Mobilnya Bisa Pakai BBM Etanol 100 Persen

JAKARTA - Penerapan BBM etanol di Indonesia, mulai dari E10 hingga potensi E30 di masa depan, kini menjadi perhatian konsumen sekaligus produsen otomotif. Salah satu pemain yang menegaskan kesiapan teknologinya adalah Chery, produsen mobil asal China yang telah hadir di pasar Indonesia. 

Perusahaan mengklaim, kendaraan mereka, termasuk Tiggo Cross CSH, mampu menggunakan bahan bakar etanol bahkan sampai 100 persen, sehingga konsumen tidak perlu khawatir menghadapi peralihan regulasi BBM.

“Pada intinya produk Chery yang dipasarkan di Indonesia itu konsumen tidak perlu khawatir. Sudah mendukung baik E20 atau apapun itu,” ujar Budi Darmawan, Country Vice President PT Chery Sales Indonesia (CSI) di Jakarta.

Keunggulan ini menjadi nilai tambah bagi konsumen, terutama di tengah wacana pemerintah yang ingin memperluas penggunaan BBM etanol untuk mengurangi ketergantungan impor bahan bakar fosil.

Mesin Mobil Chery Siap BBM Etanol 100 Persen

Reza Deniar, Head of Aftersales PT CSI, menegaskan bahwa sebagian mesin mobil Chery di Indonesia, khususnya tipe NA (naturally aspirated), telah diuji dan dapat menggunakan BBM etanol hingga 100 persen.

“Jadi sebenarnya kalau untuk mesin yang di sini maksudnya NA ya. Memang benar hasil pengujian internal kami, itu bisa pakai etanol sampai 100 persen,” jelas Reza.

Namun, PT CSI tetap memantau perkembangan regulasi dan spesifikasi BBM etanol yang akan ditetapkan pemerintah. Hal ini dilakukan agar kendaraan tetap aman digunakan dalam kondisi nyata dan sesuai dengan ketentuan pemerintah, termasuk E10 yang saat ini mulai diterapkan.

“Iya sudah comply (dengan BBM etanol 10 persen di Indonesia). Makanya sebenarnya kan sampai E30 rencananya, untuk saat ini yang diberikan dari pemerintah itu bisa digunakan,” tambah Reza.

Persiapan Kendaraan untuk BBM Etanol

Etanol memiliki sifat higroskopis, yaitu menyerap air, sehingga produsen kendaraan harus menyesuaikan sejumlah komponen agar aman digunakan. Komponen seperti tangki bensin, fuel pump, injektor, dan mesin harus dirancang agar tidak mengalami korosi atau kerusakan akibat etanol.

Jika kendaraan tidak dipersiapkan untuk BBM berbasis etanol, risiko kerusakan seperti karatan pada tangki bensin dapat muncul. Oleh karena itu, kesiapan teknis kendaraan menjadi aspek penting sebelum etanol diterapkan secara luas.

Kabar baiknya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan uji coba BBM E10 sebelum dijual secara nasional. Selain itu, uji ini akan melibatkan sejumlah industri otomotif dalam negeri, sehingga kesesuaian antara kendaraan dan BBM dapat terjamin.

Dukungan Pemerintah dan Peluang Industri

Rencana penggunaan BBM etanol telah mendapat persetujuan Presiden Prabowo Subianto, sebagai bagian dari strategi nasional untuk mengurangi impor bahan bakar fosil. Langkah ini sejalan dengan upaya kemandirian energi dan pengembangan bahan bakar alternatif di Indonesia.

Chery, yang juga telah memasarkan produknya di negara-negara ASEAN seperti Thailand, menyesuaikan teknologinya sesuai regulasi setempat. Hal ini menjadi bukti kesiapan produsen mobil menghadapi transisi BBM etanol di pasar domestik.

“Kami akan terus melakukan update dan perkembangan sesuai keputusan yang dilakukan oleh pemerintah,” kata Budi Darmawan.

Penerapan BBM etanol juga membuka peluang bagi investasi dan inovasi di sektor otomotif dan energi terbarukan. Dengan kesiapan kendaraan menggunakan etanol hingga 100 persen, konsumen akan mendapatkan fleksibilitas dan keamanan penggunaan BBM alternatif, sekaligus mendukung kebijakan energi hijau nasional.

Konsumen Tak Perlu Khawatir

Dengan klaim Chery yang sudah kompatibel dengan BBM etanol 20–100 persen, konsumen tidak perlu khawatir terhadap perubahan regulasi yang akan datang. Kesiapan teknis kendaraan, uji coba pemerintah, dan dukungan industri otomotif menjadi fondasi penting bagi keberhasilan penerapan BBM etanol.

Penerapan etanol, selain mengurangi impor BBM, juga menjadi langkah strategis dalam mendorong energi berkelanjutan, inovasi kendaraan, dan kemandirian energi nasional. Konsumen pun diuntungkan, karena kendaraan mereka tetap aman digunakan sekalipun tingkat etanol meningkat di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index