Saham

Suspensi Saham SKRN dan HOMI Usai Lonjakan Harga Spektakuler

Suspensi Saham SKRN dan HOMI Usai Lonjakan Harga Spektakuler
Suspensi Saham SKRN dan HOMI Usai Lonjakan Harga Spektakuler

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi melakukan suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) dan PT Grand House Mulia Tbk (HOMI).Langkah ini diambil setelah kedua saham tersebut mengalami lonjakan harga signifikan dalam jangka waktu singkat.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, bersama Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan, Pande Made Kusuma Ari A., menegaskan bahwa suspensi dilakukan sebagai bentuk perlindungan bagi investor. “BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham SKRN dan HOMI pada perdagangan tanggal 28 Oktober 2025,” ujar mereka dalam pengumuman resmi.

Suspensi berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, memberi waktu bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan keputusan investasi dengan matang, berdasarkan informasi yang tersedia dari masing-masing emiten.

Lonjakan Harga Saham SKRN

Saham SKRN mencatat kenaikan luar biasa. Pada penutupan perdagangan, saham ini menguat 24,69% ke Rp1.010 per lembar saham. Jika ditinjau dalam jangka waktu lebih panjang:

Dalam sebulan terakhir, saham SKRN naik 102%.

Sepanjang tahun berjalan 2025, kenaikannya mencapai 206,06%.

Lonjakan signifikan ini menjadi salah satu pemicu BEI untuk melakukan suspensi. Investor diminta meninjau informasi terkait fundamental perusahaan sebelum kembali melakukan transaksi jual-beli.

Saham HOMI Ikut Tersuspensi

Tidak hanya SKRN, saham HOMI juga mengalami pergerakan harga mencolok. Pada perdagangan Senin (27/10), saham HOMI parkir di level Rp460 per lembar, dengan kenaikan:

85,48% dalam sebulan terakhir

39,39% sepanjang tahun berjalan 2025

Suspensi diberlakukan agar investor memiliki waktu untuk mempertimbangkan risiko dan potensi sebelum melanjutkan transaksi. BEI mengimbau semua pihak terkait untuk selalu memantau keterbukaan informasi dari emiten.

SKRN Beri Pinjaman ke CBRE

Selain lonjakan harga, pergerakan saham SKRN juga terkait dengan kegiatan korporasi terbaru. PT Superkrane Mitra Utama Tbk mengumumkan telah memberikan pinjaman senilai US$6,5 juta atau sekitar Rp108,08 miliar kepada PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE).

Menurut Corporate Secretary SKRN, Eddy Gunawin, pinjaman ini digunakan untuk mendukung pembelian kapal Hai Long 106 oleh CBRE. Transaksi telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) CBRE pada 27 Oktober 2025 pukul 14.00 WIB.

“Dengan memberikan pinjaman ini, dampak keuangan bagi SKRN adalah adanya piutang di neraca dan pendapatan bunga dari pinjaman ini,” jelas Eddy Gunawin. Ia menambahkan, SKRN juga memiliki potensi untuk mengonversi piutang menjadi saham CBRE, yang bisa memberikan keuntungan dari pembagian dividen di masa mendatang, namun juga menghadirkan risiko fluktuasi harga saham di pasar.

Implikasi Suspensi dan Saran untuk Investor

Suspensi ini menegaskan peran BEI dalam menjaga stabilitas pasar dan memberikan kesempatan bagi investor menilai informasi fundamental dan risiko. Investor disarankan memantau pengumuman resmi emiten, laporan keuangan, serta berita korporasi terbaru untuk membuat keputusan investasi lebih bijak.

Lonjakan harga yang signifikan seperti yang terjadi pada SKRN dan HOMI kerap disertai volatilitas tinggi. Suspensi membantu mencegah keputusan investasi yang tergesa-gesa dan memastikan pasar tetap sehat.

Bagi investor, langkah ini juga menjadi pengingat untuk selalu menimbang potensi keuntungan dan risiko sebelum melakukan transaksi, terutama di saham yang mengalami pergerakan harga ekstrem.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index