Kontes Robot

Kontes Robot Terbang Indonesia 2025 Bukti Inovasi Mahasiswa

Kontes Robot Terbang Indonesia 2025 Bukti Inovasi Mahasiswa
Kontes Robot Terbang Indonesia 2025 Bukti Inovasi Mahasiswa

JAKARTA - Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2025 menjadi ajang yang membuktikan semangat dan inovasi mahasiswa Indonesia tak pernah padam. 

Direktur Pembelajaran dan Mahasiswa Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Beny Bandanadjaja menyebutkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perlombaan teknis, melainkan juga simbol dari daya juang dan kreativitas generasi muda.

“Mari jadikan KRTI 2025 ini sebagai ajang yang saling menguatkan dan membuktikan semangat inovasi Indonesia tidak pernah padam,” ujar Beny Bandanadjaja. Ia menekankan pentingnya menjadikan kompetisi ini sebagai wadah untuk mempererat kebersamaan antarmahasiswa sekaligus mendorong munculnya ide-ide baru di bidang teknologi robotik dan kedirgantaraan.

Menurutnya, KRTI telah berkembang menjadi ajang prestisius di dunia pendidikan tinggi Indonesia. Setiap tahun, mahasiswa dari berbagai universitas berlomba menghadirkan teknologi robotik terbaik, dengan inovasi yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan masa depan. 

KRTI menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Indonesia mampu berkompetisi secara global melalui hasil karya teknologi yang orisinal dan bernilai tinggi

Panggung Akademik untuk Kreativitas dan Kolaborasi

KRTI tidak hanya menjadi momentum adu inovasi, tetapi juga perayaan kebersamaan dan silaturahmi akademik antarperguruan tinggi. “Hari ini kita menyaksikan semangat mahasiswa bersatu membawa nama almamater, berbagi pengalaman dan saling menguatkan selama mengikuti kontes robot,” ujar Beny. Pernyataannya menggambarkan bagaimana ajang ini menghidupkan semangat kolaboratif antaruniversitas yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Mahasiswa yang berpartisipasi tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis, tetapi juga kemampuan bekerja sama, berpikir strategis, dan memecahkan masalah dalam tim. Melalui proses panjang riset dan uji coba, mereka menghadirkan karya yang mencerminkan dedikasi dan kerja keras. 

Kompetisi ini menjadi wadah berharga bagi pengembangan karakter mahasiswa, terutama dalam hal kepemimpinan, tanggung jawab, dan komunikasi lintas disiplin.

KRTI juga menjadi ajang pembuktian bahwa perguruan tinggi di Indonesia terus berkomitmen mengembangkan potensi mahasiswa di bidang teknologi terapan. Dengan keterlibatan langsung dari berbagai dosen pembimbing dan institusi pendidikan, kegiatan ini berperan sebagai laboratorium besar bagi pembelajaran dan inovasi.

Membangun Kemandirian Teknologi Menuju Indonesia Emas 2045

Pada tahun 2025, KRTI mengusung tema besar “Membangun Kemandirian Teknologi dan Inovasi Kedirgantaraan Menuju Indonesia Emas 2045.” Tema tersebut mencerminkan arah strategis bangsa untuk menyiapkan generasi muda yang mampu menciptakan solusi teknologi mandiri di bidang kedirgantaraan.

Melalui kontes ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya berkompetisi, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap pembangunan teknologi nasional. Kemandirian teknologi menjadi kunci agar Indonesia tidak terus bergantung pada produk luar negeri, melainkan mampu menciptakan sistem dan alat sendiri untuk kebutuhan industri maupun pertahanan.

Beny Bandanadjaja menyampaikan bahwa semangat kompetisi harus sejalan dengan semangat kolaborasi. Inovasi yang lahir dari tangan mahasiswa bukan hanya sekadar produk teknologi, tetapi juga representasi dari visi besar menuju Indonesia yang maju, mandiri, dan berdaya saing global. “KRTI merupakan wadah yang menumbuhkan semangat dan optimisme lahirnya inovasi dari tangan generasi muda,” ujarnya.

Para peserta di berbagai kategori menampilkan kemampuan luar biasa dalam merancang dan mengoperasikan robot terbang. Mulai dari desain aerodinamika, sistem navigasi otomatis, hingga efisiensi energi menjadi aspek penting yang dinilai. Setiap tim membawa ide dan riset masing-masing untuk menciptakan robot dengan fungsi dan performa terbaik.

Perguruan Tinggi sebagai Pilar Penggerak Inovasi Nasional

Pelaksana tugas Rektor Universitas Andalas, Prof. Syukri Arief, turut memberikan apresiasi atas semangat para mahasiswa dan penyelenggara KRTI 2025. Ia menilai bahwa kompetisi ini menjadi wujud nyata komitmen perguruan tinggi dalam mendorong inovasi dan kreativitas mahasiswa di bidang teknologi robotika serta aeronautika.

“Kontes ini tidak hanya sebagai ajang perlombaan, tetapi juga sebagai wadah belajar, berbagi pengetahuan, dan meningkatkan kemampuan peserta dalam menciptakan robot terbang yang inovatif dan berkualitas,” kata Prof. Syukri. Ia berharap melalui kegiatan seperti ini, perguruan tinggi di Indonesia semakin aktif menciptakan ruang yang kondusif bagi lahirnya inovator muda yang siap menghadapi tantangan global.

Kehadiran KRTI menjadi tonggak penting dalam perjalanan pendidikan tinggi di Indonesia. Ajang ini mampu menyatukan semangat mahasiswa dari Sabang hingga Merauke dalam satu visi: membangun bangsa melalui teknologi dan inovasi. Universitas Andalas sebagai tuan rumah juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program nasional yang berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia unggul dan berdaya cipta.

Melalui KRTI, kolaborasi antara kampus, maahasiswa, dan pemerintah semakin kuat dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Mahasiswa tidak lagi hanya menjadi penonton perkembangan teknologi dunia, tetapi menjadi pelaku utama yang berkontribusi nyata.

KRTI 2025 pun diharapkan menjadi titik tolak bagi lahirnya lebih banyak inovasi di bidang kedirgantaraan. Di tangan para generasi muda yang kreatif dan visioner, masa depan teknologi Indonesia tampak semakin cerah. Ajang ini menegaskan bahwa semangat inovasi anak bangsa terus menyala, melesat setinggi langit bersama semangat Indonesia menuju masa depan yang mandiri dan berdaya saing.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index