Kinerja BTN

Kinerja BTN Syariah Moncer, Spin-off ke BSN Kian Dekat

Kinerja BTN Syariah Moncer, Spin-off ke BSN Kian Dekat
Kinerja BTN Syariah Moncer, Spin-off ke BSN Kian Dekat

JAKARTA - Pertumbuhan kinerja keuangan BTN Syariah terus menunjukkan tren positif menjelang proses spin-off yang akan segera dilakukan. Di tengah dinamika industri perbankan nasional, unit usaha syariah milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) ini berhasil membukukan peningkatan signifikan pada pembiayaan, penghimpunan dana, hingga aset per Agustus 2025.

Peningkatan tersebut mencerminkan solidnya pondasi bisnis BTN Syariah sekaligus menjadi sinyal kesiapan untuk beroperasi secara mandiri setelah resmi melebur dengan Bank Syariah Nasional (BSN).

Pembiayaan Tumbuh Dua Digit Capai Rp50,1 Triliun

Dalam laporan keuangan bulanan perusahaan, BTN Syariah mencatatkan pembiayaan sebesar Rp50,1 triliun per Agustus 2025, naik 18,2% year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp42,36 triliun.

Peningkatan pembiayaan ini mencerminkan kepercayaan nasabah terhadap layanan perbankan syariah BTN yang semakin menguat. Strategi pembiayaan yang lebih selektif serta ekspansi basis nasabah menjadi kunci dalam pertumbuhan yang konsisten ini.

Kinerja pembiayaan tersebut juga menjadi modal penting dalam menghadapi proses spin-off, di mana BTN Syariah akan beroperasi sebagai entitas terpisah namun tetap berada di bawah ekosistem BTN dan BSN.

Dana Pihak Ketiga Naik Hampir 18 Persen

Tidak hanya dari sisi pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BTN Syariah juga menunjukkan pertumbuhan kuat. Tercatat, DPK meningkat 17,9% YoY, dari Rp47,96 triliun menjadi Rp56,5 triliun pada Agustus 2025.

Pertumbuhan DPK ini menunjukkan semakin tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BTN Syariah. Penghimpunan dana tersebut berasal dari berbagai segmen, baik ritel maupun institusi, yang turut mendorong stabilitas pendanaan bagi operasional bank.

Aset Tumbuh 16,9% Jadi Rp67,4 Triliun

Kinerja positif BTN Syariah juga tergambar dari sisi aset. Unit usaha syariah BTN mencatatkan total aset sebesar Rp67,4 triliun pada Agustus 2025, naik 16,9% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp57,7 triliun.

Lonjakan aset ini menjadi bukti bahwa BTN Syariah mampu menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Hal ini sekaligus memperkuat posisi BTN Syariah sebagai salah satu pemain penting dalam industri perbankan syariah di Tanah Air.

Manajemen Pastikan Kesiapan Jelang Spin-off

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan bahwa tren pertumbuhan yang konsisten di BTN Syariah menjadi indikasi kuat kesiapan menghadapi spin-off. Menurutnya, pondasi bisnis syariah BTN sudah cukup solid untuk berdiri sebagai entitas tersendiri.

“Dalam proses spin-off ini, kami memastikan kinerja BTN Syariah tetap berjalan optimal sekaligus sebagai wujud kesiapan BTN Syariah untuk berdiri sendiri bahkan melesat setelah spin-off nanti dan bergabung dengan Bank Syariah Nasional,” ujar Nixon dalam keterangannya.

Ia menambahkan bahwa kinerja positif BTN Syariah tidak terlepas dari penerapan strategi pembiayaan selektif, ekspansi basis nasabah, dan optimalisasi penghimpunan dana dari berbagai segmen.

Optimistis Kontribusi Besar bagi Industri Syariah Nasional

Nixon optimistis, dengan tren pertumbuhan yang kuat ini, spin-off BTN Syariah dapat berjalan sesuai target dan memberi kontribusi signifikan bagi pengembangan industri perbankan syariah nasional.

“Ke depan, kami berharap BTN Syariah tidak hanya mampu mempertahankan kinerja positifnya, tetapi juga menjadi katalis bagi pertumbuhan industri keuangan syariah di Indonesia,” jelas Nixon.

Langkah spin-off BTN Syariah diharapkan akan memberikan ruang lebih luas untuk ekspansi bisnis, memperkuat fokus pada produk syariah, dan mempercepat inklusi keuangan syariah di berbagai lapisan masyarakat.

Menanti Keputusan RUPSLB November 2025

Sebagai informasi, proses spin-off BTN Syariah dari BTN masih menunggu hasil keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan November 2025.

BTN saat ini telah menjadi pemegang saham pengendali di Bank Syariah Nasional (BSN). Setelah RUPSLB digelar, BSN akan menjadi bank penerima spin-off BTN Syariah, sehingga seluruh operasional dan aset unit usaha syariah BTN akan dilebur ke dalam BSN.

Fondasi Kuat untuk Pertumbuhan Pasca Spin-off

Pertumbuhan pembiayaan, penghimpunan dana, dan aset yang solid memperlihatkan bahwa BTN Syariah telah siap menghadapi era baru pasca spin-off. Dengan dukungan ekosistem BSN dan strategi bisnis yang berkelanjutan, BTN Syariah diyakini akan memperluas jangkauan layanan keuangan syariah dan memperkuat posisinya di pasar.

Keberhasilan BTN Syariah ini juga menjadi contoh nyata transformasi bisnis perbankan BUMN dalam mendukung pengembangan keuangan syariah nasional, sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index