JAKARTA - Di balik hiruk-pikuk kota dan destinasi wisata populer, Semarang ternyata menyimpan banyak tempat makan tersembunyi yang menawarkan pengalaman autentik. Dari restoran keluarga hingga kafe rumahan, spot kuliner ini memikat pengunjung lewat cita rasa, suasana, dan keramahan ala orang Jawa.
Sepanjang 2025, tren kuliner di Semarang menunjukkan kombinasi antara tempat Instagramable khas anak muda dan sajian yang ramah untuk keluarga besar.
Beberapa di antaranya menjadi hidden gems wajib dicoba, seperti Nirwana Stable yang menghadirkan konsep resto kekinian plus berkuda, Kopi Pak Tjarik dengan menu rumahan khas Jawa, hingga Layang-Layang Kitchen yang menyuguhkan pemandangan citylight Semarang.
Nuansa Alam dan Tradisi di Setiap Sudut
Nirwana Stable, di kawasan Bandungan, menyajikan pengalaman unik menggabungkan wisata berkuda dengan kuliner. Hidangan seperti Nasi Goreng Seafood, Nasi Liwet, dan Churros disajikan di area semi-outdoor dengan pemandangan perbukitan hijau. Tempat ini buka setiap hari pukul 10.00-19.30 WIB dan menjadi destinasi favorit keluarga maupun pasangan yang ingin menikmati sore yang tenang.
The Ambaru Coffee and Eatery, di Bukit Sari, menawarkan panorama kota Semarang dari balkon kayu. Menu seperti Chicken Schnitzel, Lasagna, hingga Kopi Tutifruity menjadi favorit pengunjung muda. Dengan operasional pukul 09.00-23.00 WIB, kafe ini menjadi tempat nongkrong sekaligus spot foto Instagramable.
Liberate Bantir Coffee House menghadirkan suasana hutan pinus di Sumowono. Menu Kopi Tubruk, Salted Caramel Latte, hingga Nasi Bakar Pindang disajikan di kedai dengan latar kayu alami dan kaca besar, membuka pemandangan perbukitan dan hutan. Tempat ini buka dari 10.00-22.00 WIB, ideal bagi mereka yang ingin melepas stres sambil menikmati alam.
Cita Rasa Lokal yang Mengikat Kenangan
Beberapa tempat menonjolkan kekayaan rasa lokal. Kopi Pak Tjarik, di Pleburan, mempertahankan nuansa tradisional dengan menu seperti Kopi Tjarik Tubruk, Kopi Jahe, Mie Rebus, Opor Ayam, dan Sayur Mangut. Buka pukul 08.00-22.00 WIB, kedai ini menghadirkan rasa autentik ala rumah joglo Jawa.
Mie Ayam & Bakso Candi, legendaris di Kaliwiru, menyajikan kuah kaldu tulang sapi yang dimasak lama, menghasilkan rasa gurih alami. Menu seperti Mie Ayam Pangsit dan Bakso Tetelan menjadi favorit warga lokal, tetap ramai meski banyak kuliner modern bermunculan.
Restoran Kampung Laut di Semarang Barat menyajikan hidangan seafood segar sambil makan di atas danau buatan, dari Gurame Bakar Pedas Manis hingga Udang Mayo. Dengan operasional pukul 11.00-20.00 WIB, restoran ini menghadirkan sensasi makan di atas air, jauh dari kebisingan kota.
Ngesrep Sim Six Resto dan Delman Resto memadukan modernitas dan tradisi. Ngesrep menyajikan Selat Solo, Nasi Goreng Iga Lombok Ijo, serta minuman segar, sementara Delman menghadirkan Iga Bakar, Gurame Bakar Madu, hingga Beef Steak. Keduanya menjadi tempat favorit keluarga dan reuni, beroperasi dari pukul 10.00-22.00 WIB.
Kafe, Rooftop, dan Kedamaian Pedesaan
Bagi pecinta kopi dan pemandangan, Koenokoeni Cafe Gallery di Tegalsari menawarkan kombinasi kuliner dan seni dengan menu Sop Buntut, Tahu Gimbal, dan Nasi Kecombrang. Sementara Pondok Kopi Umbul Sidomukti di pegunungan Ungaran menghadirkan udara sejuk, kopi panas, dan pemandangan lembah hijau, buka pukul 08.00-22.00 WIB.
Kuliner pedas tetap mendapat tempat, seperti Super Penyet di Gajahmada yang menyajikan Ayam Kremes, Udang Penyet, dan sambal segar. Ayam Goreng dan Sop Buntut JOGLOWIduri serta Joglo Agung Resto & Gallery menggabungkan suasana rumah joglo dengan masakan tradisional dan kontemporer, memberi pengalaman budaya dan rasa yang autentik.
Untuk pengalaman urban romantis, Layang-Layang Kitchen & Rooftop Bar di Banyumanik menawarkan Nasi Goreng Kebuli, Ayam Taliwang, dan Mi Goreng Mamak dengan citylight Semarang sebagai latar belakang. Sedangkan Titik Rindu Banyubiru, tersembunyi di pedesaan, menjadi oase damai dengan Rice Bowl Ayam, Mie Pedas, dan pemandangan sawah hijau.
Dari kafe modern hingga warung tradisional, Semarang menyajikan kuliner yang tidak hanya memanjakan lidah, tapi juga menghadirkan pengalaman budaya, alam, dan estetika visual. 15 tempat makan ini menjadi bukti bahwa kota Atlas menyimpan banyak hidden gem yang menunggu untuk dijelajahi oleh wisatawan dan warga lokal.