BMKG Jelaskan Perubahan Pancaroba dan Dampaknya Saat Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 | 16:01:01 WIB
BMKG Jelaskan Perubahan Pancaroba dan Dampaknya Saat Ini

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena pancaroba yang terjadi saat ini berbeda jauh dibandingkan dengan masa lalu. Kepala BMKG menyoroti bahwa perubahan iklim dan pemanasan global menjadi faktor utama yang membuat peralihan musim lebih ekstrem dan sulit diprediksi.

“Dulu pancaroba bisa diprediksi dengan pola tertentu, tetapi sekarang cuaca cenderung lebih tidak menentu,” ujar perwakilan BMKG. Hal ini berdampak pada berbagai sektor, mulai dari pertanian, transportasi, hingga kesehatan masyarakat.

Fenomena ekstrem seperti hujan lebat mendadak, gelombang panas, dan angin kencang menjadi lebih sering terjadi, sehingga masyarakat perlu menyesuaikan aktivitasnya dengan perubahan pola cuaca yang cepat.

Dampak Terhadap Sektor Pertanian

BMKG menekankan bahwa pancaroba yang lebih tidak stabil berimbas besar pada sektor pertanian. Petani yang terbiasa menanam berdasarkan musim tradisional kini menghadapi tantangan baru. Tanaman bisa gagal panen karena perubahan curah hujan yang tiba-tiba atau serangan hama akibat suhu yang tidak menentu.

“Perubahan pancaroba membuat kalender tanam harus lebih fleksibel. Petani perlu menyesuaikan waktu penanaman dan pemupukan agar tetap produktif,” tambah BMKG.

Selain itu, banjir dan kekeringan yang muncul akibat peralihan musim yang ekstrem turut menekan produktivitas dan pendapatan petani. BMKG menyarankan penerapan teknologi pertanian modern dan sistem peringatan dini untuk menghadapi ketidakpastian ini.

Tantangan Kesehatan Masyarakat

Perubahan pancaroba juga berdampak pada kesehatan. Lonjakan suhu panas di siang hari diikuti hujan deras di malam hari dapat memicu berbagai penyakit, mulai dari demam hingga penyakit kulit. BMKG mencatat bahwa masyarakat yang tidak siap menghadapi fluktuasi cuaca yang cepat cenderung lebih rentan sakit.

“Peralihan musim yang tidak menentu memengaruhi pola hidup masyarakat. Misalnya, pakaian yang dipilih tidak sesuai kondisi cuaca, sehingga mudah terserang penyakit,” jelas BMKG.

Penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan pancaroba, termasuk melalui kampanye edukasi dan peringatan cuaca yang tepat waktu.

Prediksi dan Adaptasi Masa Depan

BMKG menegaskan bahwa adaptasi dan mitigasi menjadi kunci menghadapi pancaroba modern. Peralihan musim yang tidak lagi menentu menuntut masyarakat untuk lebih fleksibel dalam berbagai aktivitas. BMKG kini memanfaatkan data satelit dan pemodelan cuaca canggih untuk memberikan informasi lebih akurat mengenai potensi cuaca ekstrem.

“Teknologi ini membantu masyarakat, petani, nelayan, dan sektor transportasi untuk mengambil langkah antisipatif. Prediksi cuaca kini lebih cepat dan lebih detail dibanding sebelumnya,” ungkap BMKG.

Selain itu, koordinasi dengan pemerintah daerah dan sektor swasta dinilai krusial untuk mengurangi risiko kerugian akibat cuaca ekstrem. Upaya mitigasi bisa berupa pembangunan infrastruktur tahan banjir, sistem irigasi modern, hingga penyuluhan kesehatan masyarakat.

Perubahan pancaroba yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa peralihan musim lebih ekstrem dan sulit diprediksi dibandingkan masa lalu. BMKG menekankan pentingnya adaptasi di sektor pertanian, kesehatan, dan aktivitas masyarakat sehari-hari.

Dengan dukungan teknologi canggih, sistem peringatan dini, dan kesadaran masyarakat, dampak negatif dari perubahan pancaroba dapat diminimalkan. Penerapan mitigasi dan adaptasi menjadi langkah strategis agar masyarakat dapat tetap produktif, sehat, dan aman menghadapi fenomena cuaca yang semakin tidak menentu.

Terkini