JAKARTA - Program Magang Nasional 2025 kian mendapat dukungan dari kalangan pelaku usaha. Bukan hanya sekadar membuka peluang kerja bagi lulusan muda, program ini juga dipandang sebagai strategi jangka panjang untuk memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia industri.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai, kehadiran program tersebut akan memberi manfaat nyata, baik bagi peserta magang maupun bagi perusahaan penerima.
Menurutnya, insentif dari pemerintah berupa dukungan upah minimum menjadi daya tarik utama agar perusahaan semakin aktif berpartisipasi. “Kami rasa (ini program yang) bagus karena pemerintah kan mensubsidi dengan upah minimum untuk yang mau magang di perusahaan.
Jadi, kami sekarang dorong perusahaan-perusahaan untuk ikut,” ujarnya.
Shinta menekankan bahwa keberhasilan program magang sangat bergantung pada keterlibatan aktif pelaku usaha. Melalui program ini, perusahaan tidak hanya mendapat tambahan sumber daya manusia potensial, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengidentifikasi dan menyeleksi talenta terbaik secara langsung sebelum mereka masuk ke dunia kerja secara penuh.
Perusahaan Didorong Aktif Terlibat dalam Program Magang
Apindo mendorong semakin banyak perusahaan ikut serta dalam Program Magang Nasional, terutama bagi perusahaan yang selama ini belum memiliki skema magang internal. Program ini dinilai dapat menjadi jembatan strategis dalam menjawab kebutuhan industri terhadap tenaga kerja yang memiliki kompetensi relevan.
Shinta menjelaskan bahwa salah satu kendala yang kerap muncul dalam dunia kerja adalah kesenjangan antara kompetensi lulusan dan kebutuhan industri. Melalui program magang berskala nasional, perusahaan dapat mengarahkan proses pembelajaran praktis sehingga para peserta siap menghadapi tantangan kerja sesungguhnya.
“Ini kesempatan tidak hanya dari (alumni) pelajarnya untuk mendapatkan skill (kemampuan) dengan magang, tapi juga perusahaannya untuk bisa mendapat kesempatan mengevaluasi kinerjanya (para pekerja) selama mereka magang. Jadi ini benefit (keuntungan) buat kedua belah pihak,” kata Shinta Widjaja Kamdani.
Program Pemerintah untuk Tingkatkan Daya Saing Lulusan Baru
Program Magang Nasional 2025 dirancang sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja lulusan baru sekaligus meningkatkan daya saing mereka. Program ini menyasar lulusan perguruan tinggi dengan waktu maksimal satu tahun setelah kelulusan, terhitung sejak Agustus 2024.
Program magang berlangsung selama enam bulan, dan seluruh peserta akan mendapatkan dukungan biaya berupa uang saku setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang dibayarkan oleh pemerintah. Tak hanya itu, peserta juga memperoleh jaminan sosial ketenagakerjaan, pendampingan magang industri, serta sertifikat magang sebagai bukti kompetensi.
Selain membantu lulusan muda mendapatkan pengalaman kerja pertama, program ini juga menjadi peluang bagi perusahaan untuk menemukan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan dukungan subsidi dari pemerintah, perusahaan dapat menjalankan proses seleksi dan pengembangan SDM dengan lebih efisien.
Antusiasme Tinggi dari Dunia Industri dan Lulusan Muda
Respon terhadap program ini cukup tinggi dari kalangan pelaku usaha maupun pencari magang. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan bahwa hingga Senin, 13 Oktober 2025 pukul 10.00 WIB, sudah ada 1.147 perusahaan yang membuka lowongan magang melalui aplikasi Maganghub. Angka tersebut menunjukkan besarnya minat industri terhadap pelaksanaan program nasional ini.
Dari sisi pencari magang, tercatat 105 ribu lulusan baru (fresh graduate) telah memenuhi syarat (eligible) dan melamar ke berbagai posisi yang tersedia. Masing-masing peserta diperbolehkan melamar hingga tiga posisi magang sekaligus, sehingga peluang untuk mendapatkan tempat magang menjadi lebih besar.
Calon peserta magang hanya dapat mengikuti program ini satu kali. Proses pendaftaran dan seleksi dilakukan secara daring melalui laman resmi maganghub.kemnaker.go.id (SIAPKerja), sehingga proses rekrutmen lebih transparan dan terukur.
Kolaborasi Dunia Usaha dan Pemerintah Jadi Kunci
Keberhasilan Program Magang Nasional sangat ditentukan oleh sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lulusan muda. Apindo melihat kolaborasi ini sebagai investasi jangka panjang untuk memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan.
Dengan adanya dukungan biaya dari pemerintah, perusahaan dapat lebih terbuka menerima peserta magang, bahkan dari berbagai daerah di Indonesia.
Shinta menilai, jika program ini terus dikembangkan secara konsisten, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu peserta magang, tetapi juga terhadap produktivitas industri secara menyeluruh.
“Program ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk membantu para lulusan muda agar siap memasuki dunia kerja serta mendukung dunia usaha untuk mendapatkan talenta yang tepat,” ujarnya.
Pemerintah sendiri menargetkan Program Magang Nasional menjadi bagian dari strategi besar dalam mengatasi pengangguran terbuka, terutama di kalangan lulusan baru. Dengan pengalaman kerja yang diperoleh selama masa magang, peserta diharapkan lebih cepat terserap ke pasar kerja formal.
Kesimpulan: Langkah Nyata Perkuat Ekosistem Tenaga Kerja
Program Magang Nasional 2025 bukan sekadar memberikan pengalaman kerja bagi peserta magang, tetapi juga memperkuat rantai ekosistem ketenagakerjaan nasional. Dunia usaha mendapatkan manfaat berupa akses ke talenta potensial, sementara lulusan muda memperoleh kesempatan untuk mengasah kompetensi dan membangun jejaring profesional.
Dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang berpartisipasi, serta dukungan penuh dari pemerintah dan asosiasi pengusaha, program ini diharapkan menjadi salah satu solusi strategis dalam mempercepat transisi lulusan muda ke dunia kerja produktif.