FUTR Perluas Bisnis EBT Lewat PLTS Bali 130 MW

Kamis, 16 Oktober 2025 | 11:49:37 WIB
FUTR Perluas Bisnis EBT Lewat PLTS Bali 130 MW

JAKARTA - Langkah strategis untuk mendorong percepatan transisi energi nasional kembali dilakukan PT FT Futura Energi Global Tbk. (FUTR). Perusahaan energi ini memperluas portofolio bisnisnya dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 130 Mega Watt (MW) di Bali. 

Tak sendiri, FUTR menggandeng PLN dan investor asal China sebagai mitra strategis dalam mewujudkan proyek energi hijau berskala besar tersebut.

Direktur Utama FUTR, Tonny Agus Mulyantono, menyebut proyek ini bukan hanya bentuk ekspansi bisnis, tetapi juga wujud kontribusi nyata perseroan dalam mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060. Dengan kapasitas yang besar, PLTS Bali akan menjadi salah satu proyek energi terbarukan terbesar di kawasan timur Indonesia.

“Penandatanganan akan dilakukan dalam waktu dekat, menunggu kedatangan delegasi mitra kami ke Jakarta pekan depan,” ujar Tonny dalam keterangan tertulis, Kamis.

Langkah Nyata FUTR Dukung Energi Hijau

Proyek PLTS Bali berkapasitas 130 MW ini akan menjadi bagian penting dari roadmap FUTR dalam mengembangkan bisnis energi baru terbarukan (EBT). Dengan kerja sama strategis bersama PLN dan mitra China, proyek ini diharapkan menjadi model integrasi energi surya dengan sistem “smart grid” PLN, yang akan memperkuat keandalan pasokan listrik bersih di Bali.

Tonny menegaskan bahwa kolaborasi ini mencerminkan komitmen FUTR untuk mengambil peran aktif dalam transformasi sektor energi di Indonesia. Pengembangan proyek energi hijau dianggap krusial seiring meningkatnya kebutuhan energi nasional dan dorongan global untuk mengurangi emisi karbon.

“Pembangunan PLTS 130 MW di Bali juga akan menjadi ‘pilot project’ integrasi sistem PLTS dengan smart grid PLN, serta menjadi salah satu proyek energi bersih terbesar di kawasan tersebut,” kata Tonny.

Kolaborasi dengan Investor Global

FUTR menggandeng mitra strategis asal China, yang merupakan pemain global dalam teknologi energi surya dan sistem penyimpanan energi. Dalam waktu dekat, perseroan akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai bentuk awal dari kerja sama tersebut.

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat transfer teknologi, penguatan keandalan proyek, serta memperluas peluang investasi di sektor energi terbarukan Indonesia. Dengan kehadiran mitra global, proyek ini diproyeksikan menjadi tolak ukur pengembangan PLTS skala besar di Indonesia.

Kolaborasi lintas negara ini juga selaras dengan upaya pemerintah untuk membuka peluang investasi asing dalam mendukung agenda transisi energi.

Tonggak Penting Perubahan Arah Bisnis FUTR

Sejak diakuisisi oleh PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara) sebagai pengendali baru, FUTR aktif memperluas bisnisnya ke sektor energi bersih. Proyek PLTS Bali menjadi salah satu tonggak penting dalam transformasi ini.

Tonny menyampaikan bahwa perusahaan tengah membangun ekosistem bisnis energi hijau terpadu dengan mengelola berbagai sumber energi bersih seperti panas bumi (geothermal), PLTS, hingga proyek hidrogen hijau di masa depan.

“Kami menargetkan FUTR menjadi perusahaan energi hijau terpadu yang mengelola berbagai sumber energi bersih, mulai dari geothermal, PLTS, hingga proyek hidrogen hijau di masa depan,” ujar Tonny.

Transformasi ini menunjukkan arah bisnis FUTR yang semakin fokus pada keberlanjutan dan inovasi teknologi ramah lingkungan.

Mendukung Target Net Zero Emission 2060

Pemerintah Indonesia menargetkan Net Zero Emission pada tahun 2060. Untuk mencapai target ambisius tersebut, keterlibatan sektor swasta sangat dibutuhkan. Proyek PLTS Bali ini menjadi bentuk dukungan konkret dari FUTR terhadap agenda transisi energi nasional.

Dengan kapasitas 130 MW, proyek ini akan berkontribusi signifikan dalam meningkatkan bauran energi terbarukan nasional, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

Langkah ini sejalan dengan strategi nasional untuk mempercepat pembangunan energi bersih, terutama di wilayah dengan potensi energi surya tinggi seperti Bali. Infrastruktur PLTS ini juga diperkirakan akan menarik investor baru ke sektor EBT Indonesia.

Smart Grid PLN dan Integrasi Teknologi

Salah satu keunggulan proyek PLTS ini adalah integrasinya dengan smart grid PLN. Sistem jaringan pintar ini memungkinkan pengelolaan distribusi energi yang lebih efisien, andal, dan berkelanjutan.

Melalui integrasi tersebut, proyek ini tidak hanya akan memperkuat pasokan listrik di Bali, tetapi juga menjadi model percontohan yang bisa direplikasi di wilayah lain di Indonesia. Pemerintah dan PLN terus mendorong modernisasi infrastruktur kelistrikan untuk mendukung target bauran energi terbarukan 23% pada 2025.

Jejak Pengembangan EBT FUTR

Sebelumnya, FUTR telah lebih dulu mengembangkan proyek panas bumi (geothermal) di Jawa Tengah melalui anak perusahaannya, PT Sejahtera Alam Energy. Pengalaman ini menjadi modal penting dalam mengembangkan PLTS Bali dan proyek energi hijau lainnya di masa depan.

Dengan portofolio yang terus berkembang, FUTR berupaya menjadi pemain utama dalam sektor energi bersih di Asia Tenggara. Kolaborasi dengan PLN dan mitra internasional juga menunjukkan kesiapan perusahaan untuk masuk dalam skala proyek yang lebih besar.

Optimisme FUTR Bangun Ekosistem Energi Berkelanjutan

FUTR menegaskan optimisme mereka bahwa proyek PLTS Bali ini akan menjadi pionir pengembangan energi hijau di Indonesia. Melalui strategi kolaborasi, inovasi teknologi, dan ekspansi bisnis, FUTR berharap dapat mempercepat pembangunan ekosistem energi berkelanjutan yang kuat dan modern.

Tonny menyebut, proyek ini bukan hanya tentang pembangunan infrastruktur energi, tetapi juga tentang membangun masa depan energi yang lebih bersih, efisien, dan ramah lingkungan bagi Indonesia.

Terkini