JAKARTA - Reli harga emas dunia kembali menjadi sorotan pasar keuangan global pada pertengahan Oktober 2025. Kenaikan harga emas internasional yang terus menorehkan rekor baru, diperkirakan akan berdampak langsung pada harga emas batangan dalam negeri, khususnya emas Antam.
harga emas Antam pecahan 1 gram diperdagangkan di level Rp 2,383 juta. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 23.000 hanya dalam satu hari. Dengan tren kenaikan harga emas dunia yang terus berlanjut, peluang emas Antam menembus level Rp 2,5 juta per gram pada bulan ini semakin terbuka lebar.
Emas Dunia Catat Rekor Tertinggi
Harga emas dunia menjadi pemicu utama reli harga emas dalam negeri. Rabu siang (15/10), harga emas spot kembali memperbarui rekor tertingginya di US$ 4.186 per troi ons, mendekati target teknikal di kisaran US$ 4.200.
Menurut analis pasar komoditas Ibrahim Assuaibi, secara teknikal harga emas dunia berpotensi mencapai resistance pertama di US$ 4.211 per troi ons. Jika level ini ditembus, harga akan melanjutkan reli menuju resistance kedua di US$ 4.260 per troi ons, bahkan tidak menutup kemungkinan mencapai US$ 4.300 per troi ons pada November 2025.
Sebaliknya, Ibrahim menyebut, jika terjadi koreksi harga, penurunan kemungkinan terbatas di area support US$ 4.106 hingga US$ 4.141 per troi ons. Dengan demikian, tren besar emas dunia masih menunjukkan arah penguatan.
Potensi Emas Antam Mencapai Rp 2,7 Juta
Sejalan dengan tren global, Ibrahim memperkirakan harga emas Antam di pasar domestik berpeluang menguat menuju resistance di kisaran Rp 2,5 juta hingga Rp 2,7 juta per gram dalam bulan ini.
“Kalau tren reli berlanjut, level Rp 3 juta menjadi target resistance selanjutnya bagi emas Antam,” ungkap Ibrahim.
Kenaikan harga emas batangan domestik tidak hanya terdorong faktor global, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi kurs rupiah. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat harga emas di dalam negeri semakin mahal.
Faktor Fundamental di Balik Reli Emas
Reli harga emas dunia pada tahun ini tidak bisa dilepaskan dari berbagai faktor fundamental yang memperkuat daya tarik logam mulia sebagai aset lindung nilai (safe haven).
Ibrahim menjelaskan, salah satu pemicu kenaikan harga emas adalah memanasnya perang tarif antara Amerika Serikat dan China yang kembali menimbulkan kekhawatiran pasar. Selain itu, geopolitik di Ukraina yang belum mereda serta gejolak politik di Prancis turut meningkatkan permintaan emas sebagai aset aman.
Faktor lain yang memperkuat tren reli adalah kebijakan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve. Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal kuat akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan akhir bulan ini, disusul kemungkinan dua kali pemangkasan tambahan pada sisa tahun 2025.
Suku bunga yang lebih rendah membuat aset tanpa imbal hasil bunga seperti emas semakin menarik bagi investor global. Kondisi ini secara otomatis mendorong permintaan emas, baik dalam bentuk fisik maupun instrumen investasi berbasis emas.
Implikasi untuk Investor Domestik
Kenaikan harga emas Antam di dalam negeri membawa implikasi langsung bagi investor maupun masyarakat umum. Bagi investor yang telah menempatkan dana pada emas sejak awal tahun, reli harga emas ini memberikan keuntungan signifikan.
Namun bagi masyarakat yang baru akan membeli, kenaikan harga hingga Rp 2,5 juta per gram perlu diantisipasi dengan strategi investasi yang tepat. Ibrahim mengingatkan, meskipun tren emas dunia masih cenderung naik, tidak menutup kemungkinan adanya koreksi jangka pendek yang dapat memengaruhi harga emas di dalam negeri.
Dengan demikian, investor disarankan untuk memperhatikan level resistance dan support, baik pada emas spot dunia maupun harga emas Antam. Strategi membeli bertahap dapat menjadi pilihan untuk meminimalkan risiko volatilitas harga.
Prospek Emas ke Depan
Tren harga emas hingga akhir tahun diperkirakan masih berada dalam jalur penguatan. Selama ketidakpastian global belum mereda, emas tetap menjadi aset pilihan utama. Apalagi, kombinasi faktor geopolitik, perang dagang, dan kebijakan moneter The Fed semakin memperkuat sentimen positif terhadap emas.
Bagi pasar domestik, harga emas Antam diperkirakan akan tetap berada di jalur naik, bahkan berpotensi mencapai Rp 3 juta per gram jika tren global terus menguat. Namun demikian, faktor nilai tukar rupiah juga perlu menjadi perhatian karena berperan penting dalam menentukan harga emas batangan di Indonesia.
Reli harga emas dunia yang berhasil mencetak rekor baru hingga mendekati US$ 4.200 per troi ons menjadi faktor utama pendorong kenaikan harga emas Antam di dalam negeri. Dengan harga saat ini Rp 2,383 juta per gram, peluang emas Antam menembus Rp 2,5 juta bahkan Rp 2,7 juta semakin terbuka lebar.
Kombinasi faktor geopolitik global, perang tarif, gejolak politik di Eropa, serta kebijakan suku bunga The Fed menjadi penopang utama reli harga emas. Investor di dalam negeri perlu bijak membaca peluang sekaligus risiko, agar tetap mendapatkan keuntungan optimal di tengah tren kenaikan harga emas yang kian mahal.