IHSG Menguat Pagi Ini Didukung Saham Perbankan dan Konsumer

Kamis, 02 Oktober 2025 | 15:35:17 WIB
IHSG Menguat Pagi Ini Didukung Saham Perbankan dan Konsumer

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan Kamis (2 Oktober 2025) dengan penguatan, naik 0,40% ke level 8.076,04 pada pukul 09.00 WIB. Data Bloomberg menunjukkan dari total saham yang diperdagangkan, 278 saham menguat, 116 saham melemah, dan 216 saham stagnan. 

Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat sebesar Rp14.957,86 triliun, menunjukkan likuiditas yang tetap tinggi meskipun tekanan pasar global masih terasa.

Saham-saham sektor perbankan menjadi penggerak utama IHSG pagi ini. Saham BBCA misalnya naik 1% menjadi Rp7.575, diikuti oleh BMRI yang menguat 0,46% ke level Rp4.400. Sektor konsumer juga menunjukkan performa positif, dengan MAPI naik 2,19% menjadi Rp1.165, sementara ICP menguat 1,07% ke Rp9.425. 

Kenaikan saham-saham unggulan ini menandakan optimisme investor terhadap fundamental sektor perbankan dan konsumer di tengah kondisi ekonomi domestik yang stabil.

Latar Belakang Penguatan IHSG

Pergerakan IHSG pagi ini terjadi setelah indeks sebelumnya ditutup melemah 0,21% ke level 8.043,82 pada Rabu (1 Oktober 2025). Pelemahan kemarin dipengaruhi oleh beberapa faktor global dan domestik, termasuk kekhawatiran government shutdown di Amerika Serikat dan indikator ekonomi dalam negeri.

Pada September 2025, inflasi bulanan tercatat 0,21% MoM, meningkat dari deflasi 0,08% MoM di Agustus 2025. Akibatnya, inflasi tahunan berakselerasi menjadi 2,65% YoY, naik dari 2,31% YoY bulan sebelumnya, dan berada di atas perkiraan analis 2,5% YoY. Inflasi inti tercatat sebesar 2,19% YoY, sedikit naik dari 2,17% YoY, namun tetap di bawah ekspektasi 2,2% YoY, menunjukkan kondisi inflasi masih dalam target Bank Indonesia (BI) 1,5%-3,5%.

Selain itu, data manufacturing PMI September 2025 turun ke 50,4 dari 51,5 pada Agustus 2025, tetapi tetap berada di zona ekspansi. Neraca perdagangan bulan Agustus 2025 membukukan surplus US$5,49 miliar, naik signifikan dari US$4,18 miliar pada Juli 2025, serta lebih tinggi dari perkiraan US$3,99 miliar. Surplus ini merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2022, didorong oleh kenaikan ekspor 5,78% YoY dan penurunan impor 6,56% YoY.

Namun, meski surplus perdagangan meningkat, ekspor ke Amerika Serikat terpengaruh tarif resiprokal sebesar 19%, sehingga pertumbuhan ekspor ke AS pada Agustus hanya 2,96%, turun dari pertumbuhan 38,8% pada Juli 2025.

Analisis Teknikal IHSG

Tim Riset Phintraco Sekuritas menyoroti kondisi teknikal IHSG yang masih menantang. Histogram negatif pada MACD masih terbentuk, sementara Stochastic RSI berada pada pivot area, menandakan IHSG memiliki potensi koreksi dalam jangka pendek. "Kami memperkirakan IHSG berpotensi menguji level psikologis 8.000 pada perdagangan hari ini," tulis tim riset.

Meski demikian, optimisme muncul dari penguatan indeks di Wall Street pada Rabu (1/10/2025), setelah investor menilai government shutdown di AS kemungkinan bersifat sementara. Data tenaga kerja sektor swasta AS yang melemah menimbulkan ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed, sehingga mendukung sentimen positif di pasar Asia, termasuk IHSG.

Government shutdown di AS terjadi akibat kegagalan Senat mencapai kesepakatan anggaran tahunan. Penutupan ini berdampak pada sebagian kantor layanan publik, dengan kemungkinan merumahkan pegawai federal tanpa gaji, serta menunda rilis data ekonomi penting.

Saham Pilihan Riset Phintraco

Untuk perdagangan hari ini, Phintraco Sekuritas menyoroti beberapa saham unggulan sebagai top picks, di antaranya:

UNVR – sektor consumer goods yang stabil dengan kinerja fundamental kuat.

ANTM – sektor pertambangan, didukung prospek harga komoditas.

JPFA – sektor agribisnis yang diuntungkan oleh permintaan protein tinggi.

MAIN – perusahaan manufaktur dengan potensi pertumbuhan jangka menengah.

PYFA – sektor industri dan energi dengan kinerja operasional solid.

Pembukaan IHSG yang menguat pagi ini menunjukkan bahwa meskipun pasar global menghadapi tekanan dari isu shutdown AS, saham-saham unggulan domestik mampu mendorong optimisme. Penguatan sektor perbankan dan konsumer menjadi katalis utama, sementara kondisi makro domestik, termasuk inflasi terkendali dan surplus perdagangan, memberikan dukungan tambahan.

Analisis teknikal mengingatkan investor untuk tetap waspada terhadap potensi koreksi menuju level psikologis 8.000, namun top picks dari Phintraco memberikan opsi saham potensial bagi investor yang ingin memanfaatkan pergerakan pasar hari ini.

Terkini

Samudera Indonesia Suntik Rp500 Miliar ke Galangan Madura

Kamis, 02 Oktober 2025 | 15:35:39 WIB

Cabai dan Ayam Dorong Inflasi Volatile Food September

Kamis, 02 Oktober 2025 | 15:35:34 WIB

Harga Buyback Emas Antam Turun Hari Ini Oktober

Kamis, 02 Oktober 2025 | 15:35:32 WIB