JAKARTA - Tahun 2018 menjadi salah satu momen paling menentukan dalam karier Kalidou Koulibaly. Saat banyak pihak meyakini bahwa bek asal Senegal itu akan segera hijrah ke Premier League bersama Manchester United, sebuah keputusan mengejutkan justru terjadi.
Bukan faktor gaji, klausul kontrak, atau kehendak pemain yang menggagalkan transfer besar tersebut — melainkan Carlo Ancelotti, sang pelatih Napoli saat itu. Dalam sebuah pengakuan jujur, Koulibaly menuturkan bahwa Ancelotti sampai mengancam akan mundur dari jabatannya jika klub berani menjual sang bek ke Old Trafford.
Dalam wawancaranya bersama Podcast Zack en Roue Libre, Koulibaly membongkar kembali kisah dramatis yang sempat menghebohkan bursa transfer Eropa tersebut. Saat itu, Manchester United sudah menyiapkan tawaran fantastis senilai €100 juta (sekitar Rp1,7 triliun) — jumlah yang cukup untuk menjadikannya salah satu bek termahal di dunia.
Namun, di tengah godaan uang besar dan impian tampil di Inggris, loyalitas dan bujukan Ancelotti membuat Koulibaly bertahan di Napoli untuk empat musim berikutnya.
Ancelotti Ancam Mundur Jika Koulibaly Dilepas
Saat rumor kepindahan Koulibaly ke Manchester United mencapai puncaknya, Carlo Ancelotti langsung mengambil langkah tegas. Sang pelatih tak ingin kehilangan pemain yang ia anggap sebagai pilar utama dalam rencananya merebut Scudetto bersama Napoli.
“Napoli telah menerima tawaran senilai €100 juta dari Manchester United, tetapi mereka menolaknya,” ujar Koulibaly.
“Ancelotti datang kepada saya dan berkata: ‘Saya datang ke sini untuk memenangkan Scudetto. Apa yang ingin Anda lakukan?’ Saya menjawab, ‘Saya ingin pergi, mengapa?’. Lalu dia mengatakan bahwa dia tahu tentang tawaran itu, tetapi jika saya pergi, dia akan mengundurkan diri keesokan harinya,” tegas Koulibaly.
Ucapan Ancelotti tersebut menjadi titik balik dalam keputusan sang pemain. Koulibaly menilai bahwa ancaman itu bukan sekadar kata-kata emosional, melainkan bentuk keyakinan seorang pelatih terhadap pentingnya dirinya bagi tim.
Koulibaly yang kala itu sudah empat musim di Napoli sebenarnya merasa waktunya untuk mencari tantangan baru telah tiba. Namun, ia mulai melihat sisi lain dari keputusan tersebut setelah berbicara langsung dengan Ancelotti.
Pertemuan Pribadi yang Mengubah Segalanya
Setelah percakapan awal yang penuh ketegangan itu, Ancelotti memanggil Koulibaly untuk berbicara empat mata di malam hari. Dalam pertemuan tersebut, sang pelatih tidak hanya berbicara soal taktik atau target, tetapi juga soal kepercayaan dan rasa saling menghargai.
Koulibaly mengaku sempat kecewa dengan cara klub memperlakukannya dan merasa tidak mendapat penghargaan yang layak setelah bertahun-tahun berjuang. Namun, Ancelotti berhasil menenangkannya dengan pendekatan personal.
“Saya menjelaskan kepadanya bahwa saya tidak bahagia dan saya pikir presiden kurang menghormati saya karena cara bicaranya,” kata Koulibaly.
Ancelotti kemudian berjanji untuk membangun proyek Napoli di sekeliling Koulibaly, menjadikannya sebagai fondasi utama di lini pertahanan. Dari sinilah sang bek akhirnya luluh dan memutuskan bertahan di Italia.
Keputusan tersebut terbukti membawa dampak besar bagi Napoli. Bersama Koulibaly, klub tersebut tetap konsisten bersaing di papan atas Serie A dan tampil kompetitif di Liga Champions.
Koulibaly Bertahan dan Jadi Ikon Napoli
Usai menolak tawaran Manchester United, Koulibaly terus menjadi sosok sentral dalam lini pertahanan Napoli hingga 2022. Dalam periode itu, ia mencatatkan 317 penampilan di semua kompetisi, mencetak 14 gol, serta mempersembahkan satu Coppa Italia dan satu Supercoppa Italiana.
Meskipun impian bermain di Premier League sempat tertunda, Koulibaly tak menyesali keputusannya. Ia merasa bangga telah menjadi bagian dari perjalanan penting Napoli di bawah beberapa pelatih, termasuk Ancelotti dan Gennaro Gattuso.
Namun, hubungan harmonis itu tidak berlangsung selamanya. Seiring berjalannya waktu, Koulibaly mulai merasa bahwa klub tidak lagi memberikan penghargaan yang sama, terutama dalam negosiasi kontrak baru. Situasi tersebut akhirnya membuatnya membuka pintu keluar pada 2022.
Tahun itu pula, ia akhirnya pindah ke Chelsea dengan biaya transfer sekitar €40 juta. Meski hanya bertahan satu musim di Premier League, langkah itu tetap menjadi bukti bahwa kualitas Koulibaly masih diakui di level tertinggi Eropa.
Dari Chelsea ke Al-Hilal: Akhir dari Perjalanan Eropa
Setelah musim yang penuh pasang surut di Inggris, Koulibaly mengambil keputusan besar lainnya — hijrah ke Arab Saudi untuk memperkuat Al-Hilal pada 2023. Langkah tersebut sempat menuai pro dan kontra, namun sang pemain menilai itu sebagai bagian dari babak baru dalam kariernya.
Meskipun sudah meninggalkan Eropa, nama Koulibaly tetap dikenang sebagai salah satu bek paling konsisten di Serie A era modern. Dan kisah tentang hampir bergabungnya dia dengan Manchester United pada 2018 masih menjadi cerita klasik yang menggambarkan bagaimana satu keputusan pelatih bisa mengubah nasib seorang pemain.
“Itu masa yang sulit, tetapi saya tidak menyesalinya. Carlo Ancelotti adalah pelatih besar dan manusia yang luar biasa. Saya belajar banyak dari keputusannya,” ucap Koulibaly menutup kisahnya.
Pelajaran dari Drama Transfer yang Gagal
Kisah Kalidou Koulibaly dan Carlo Ancelotti menjadi salah satu contoh nyata bahwa tidak semua transfer besar ditentukan oleh angka di atas kertas.
Terkadang, hubungan emosional dan rasa saling percaya antara pelatih dan pemain bisa lebih kuat daripada tawaran ratusan juta euro.
Manchester United mungkin kehilangan kesempatan mendatangkan salah satu bek terbaik dunia saat itu, tetapi keputusan Ancelotti membuktikan bahwa Napoli masih bisa bersaing dengan stabil berkat loyalitas dan dedikasi Koulibaly.
Kini, setelah kariernya melanglang ke berbagai belahan dunia, Koulibaly tetap dikenang bukan karena transfer megah yang gagal, tetapi karena komitmen dan profesionalismenya sebagai pemain yang setia pada pelatih dan klub yang mempercayainya.
 
                    
 
             
                   
                   
                   
                   
                   
                
             
                
             
                                                      
                                                    
                                                      
                                                    
                                                      
                                                   .jpg)